
PURBALINGGA | PNN NEWS— Pemerintah Desa Pangempon, Kecamatan Kejobong, Kabupaten Purbalingga, menggelar Musyawarah Desa (Musdes) dan prosesi pengukuhan tiga calon pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Guyub Rukun pada Jumat malam (25/04/2025). Namun, acara tersebut justru diwarnai interupsi keras dari masyarakat yang hadir.
Tiga calon pengurus BUMDes yang sebelumnya telah dipersiapkan oleh Kepala Desa dan Direktur Utama BUMDes Guyub Rukun secara mengejutkan menyampaikan penolakan di hadapan warga dan seluruh tamu undangan. Penolakan itu didasari oleh dugaan ketidakterbukaan pengelolaan BUMDes yang selama ini dinilai tidak transparan kepada masyarakat.

Sebelum pengukuhan, pihak desa disebut telah menawarkan posisi kepengurusan kepada para ketua RT, tokoh masyarakat, dan warga lainnya. Namun, semuanya menolak untuk terlibat.
Penolakan tersebut diperkuat dengan telah dilaporkannya dugaan penyimpangan pengelolaan BUMDes ke Unit Tipikor Polres Purbalingga dan Seksi Pidsus Kejari Purbalingga oleh sejumlah warga Pangempon, pada Minggu lalu.

Musdes yang dihadiri ratusan warga itu berlangsung panas, diselingi sorakan dan interupsi. Situasi ini memperkuat dugaan publik terkait praktik nepotisme dan maladministrasi dalam tubuh BUMDes Guyub Rukun.
Salah satu calon pengurus, Suratno, menyatakan penolakannya secara tegas. “Saya tidak ingin menutup mata dan telinga terhadap persoalan yang terjadi di BUMDes. Harus ada penyelesaian dan klarifikasi kepada masyarakat. Karena itu, saya menolak untuk dilibatkan,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Riswanto, calon pengawas BUMDes. Ia mengungkap adanya dugaan kejanggalan dalam administrasi dan pelaporan keuangan. “Rekapitulasi laporan bulanan tidak transparan. Sebelum semuanya jelas, kami menolak terlibat dalam kepengurusan,” ujarnya.
Menanggapi situasi ini, Kepala Desa Pangempon, Subagyo, mengatakan bahwa pihaknya tidak menghalangi langkah hukum masyarakat. “Jika sudah dilaporkan ke pihak berwenang, kami siap diaudit. Itu sudah menjadi wewenang Kejari maupun Tipikor Polres Purbalingga,” ucapnya.
Terkait tudingan warga, Subagyo menegaskan bahwa pihaknya beserta Dirut BUMDes telah bekerja secara terbuka. “Kami siap bertanggung jawab. Administrasi kami jelas dan tidak ada yang ditutupi,” pungkasnya.
dalam kegiatan turut hadir juga dari Polsek dan Koramil Kejobong