Wartawan : Aldo Wahyudin
PURBALINGGA | PNN NEWS – Pertanian tetap menjadi kebutuhan manusia selama masa kehidupannya, sehingga terus mengalami perkembangan yang signifikan. Di tengah lahan pertanian yang semakin sempit dan populasi manusia yang terus bertambah, inovasi di bidang pertanian menjadi semakin penting.
Hari ini, di Desa Kedungjati dan Desa Bukateja, Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga, PT. Mitra Kreasi Dharma bersama Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Bukateja, mengadakan uji coba penggunaan drone untuk penyemprotan hama dan pemupukan tanaman. Acara tersebut dihadiri oleh Poktan Sirandu dan Poktan Sida Muncul pada hari Selasa, 28 Mei 2024.
Dalam era industri 4.0, digitalisasi telah merambah ke sektor pertanian. Mekanisasi pertanian semakin maju, mencakup pemetaan wilayah, pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan, panen, hingga pasca panen. Penggunaan teknologi drone telah mengubah paradigma pertanian menuju pola yang lebih modern. Hal ini diperkuat dengan partisipasi anggota kelompok tani (poktan) Sida Muncul dari Desa Bukateja dan poktan Sirandu dari Desa Kedungjati, Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga, dalam acara sosialisasi pemanfaatan teknologi drone untuk penyemprotan pestisida bekerja sama dengan PT. Mitra Kreasi Dharma.
Koordinator BPP Kecamatan Bukateja, Joko Purwito, menyatakan bahwa penggunaan pestisida melalui tenaga manusia dinilai kurang efektif. Proses tersebut memakan waktu lama dan membutuhkan banyak tenaga kerja, yang berujung pada biaya produksi yang lebih tinggi. Selain itu, penyemprotan pestisida dengan tenaga manusia berpotensi membahayakan kesehatan mereka karena risiko terpapar residu pestisida yang berdampak negatif.
Penerapan teknologi drone di bidang pertanian diapresiasi oleh Camat Bukateja, Nur Azizah Erlita, karena dianggap lebih efisien, cepat, dan hemat. Drone memberikan solusi terhadap berkurangnya tenaga kerja, bahkan dapat menarik minat generasi milenial yang tertarik dengan teknologi untuk terlibat dalam pertanian.
Dalam penyemprotan pestisida, drone mampu memberikan kecepatan, efisiensi penggunaan air, dan penyebaran yang merata. Hal ini berbeda dengan penyemprotan manual yang sering tidak tepat sasaran, mengakibatkan pemborosan pestisida. Ketua Kelompok Tani (Sida Muncul) Desa Bukateja, Budi Santosa, berharap agar pemakaian jasa drone bisa diakses dengan harga yang lebih terjangkau untuk memungkinkan lebih banyak petani memanfaatkannya.
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Camat Bukateja, BPP/PPL Bukateja, Kades Kedungjati, Sekdes Bukateja, Babhinportdirga JBS, Babhikamtibmas Kedungjati, PT. MKD, Poktan Sirandu, dan Poktan Sida Muncul.