
BOJANEGARA PNN NEWS -Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi pada pukul 15.30 WIB menyebabkan kerusakan di sejumlah lokasi. Salah satu rumah warga di Desa Bojanegara, RT 04 RW 03, milik Bapak Waluyo, mengalami kerusakan parah akibat hantaman angin yang menerbangkan atap dan merobohkan sebagian tembok rumah.
Menurut keterangan Waluyo, saat kejadian dirinya bersama keluarga berada di dalam rumah. “Kami bersyukur tidak ada korban jiwa. Saat hujan deras disertai angin kencang dan petir, tiba-tiba angin menghancurkan sebagian rumah dan merobohkan tembok. Kami langsung menyelamatkan diri ke rumah sebelah,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa kerugian akibat bencana ini ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Di lokasi lain, angin kencang juga menyebabkan pohon tumbang di SMP N 1 Padamara. Pohon tersebut menimpa beberapa ruangan sekolah, termasuk kantin. Kepala sekolah, Ibu Titik, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, menyatakan bahwa kejadian terjadi saat dirinya berada di rumah.
“Sore itu hujan deras disertai angin kencang dan petir. Salah satu pohon di sekolah tumbang dan menimpa salah satu ruangan serta kantin,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa sejauh ini tidak ada korban jiwa, namun kerugian masih dalam proses pendataan karena belum sempat meninjau lokasi secara langsung.

BMKG: Jawa Tengah Berpotensi Cuaca Ekstrem
Berdasarkan analisis meteorologi BMKG Semarang, cuaca ekstrem diprediksi masih berpotensi terjadi dalam tiga hari ke depan, dipengaruhi oleh beberapa faktor:
- Siklon Tropis Taliah di Samudera Hindia selatan Pulau Jawa yang memperkuat angin Baratan di wilayah Jawa Tengah.
- Kelembapan udara tinggi di berbagai lapisan atmosfer yang mendukung pembentukan awan hujan intens.
- Labilitas atmosfer lokal yang kuat, meningkatkan potensi hujan lebat dalam skala lokal.
BMKG memperkirakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir serta angin kencang akan berlangsung pada 7–9 Februari 2025, dengan potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah, termasuk:
- Zona 1: Batang, Brebes, Boyolali, Cilacap, Demak, Jepara, Karanganyar, Kendal, Magelang, Pekalongan, Semarang, Tegal, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, dan sekitarnya.
- Zona 2: Banjarnegara, Banyumas, Blora, Boyolali, Cilacap, Demak, Jepara, Karanganyar, Kebumen, Kendal, Kudus, Magelang, Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Rembang, Salatiga, Semarang, Sragen, Tegal, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, dan sekitarnya.
- Zona 3: Banjarnegara, Banyumas, Batang, Brebes, Cilacap, Demak, Jepara, Kendal, Kudus, Pati, Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Semarang, Tegal, Temanggung, Wonosobo, dan sekitarnya.
BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang dapat ditimbulkan, seperti:
- Banjir
- Tanah longsor
- Puting beliung
- Pohon tumbang
- Sambaran petir
Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana diharapkan mengambil langkah antisipatif guna mengurangi risiko dan dampak dari cuaca ekstrem ini.