
Purbalingga – PNN NEWS – Aktivitas pembakaran limbah kayu oleh CV Berkah Sari Bumi Abadi yang berlokasi di Desa Kedungjati, Kecamatan Bukateja, menuai keluhan dari warga. Perusahaan pengolahan kayu ini diduga melakukan pembakaran tanpa prosedur yang sesuai, sehingga menimbulkan pencemaran udara di lingkungan sekitar.
Sejumlah warga mengaku terganggu oleh asap tebal yang ditimbulkan dan meminta instansi terkait segera turun tangan. “Asap pembakarannya sangat mengganggu kenyamanan kami. Harus ada tindakan tegas,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Menanggapi hal tersebut, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Purbalingga, Bambang, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari masyarakat melalui platform Lapor Bupati. “Laporan sudah kami terima dan sedang kami tindak lanjuti. Pihak perusahaan menyatakan siap membangun cerobong asap sebagai langkah mitigasi,” jelasnya.
Bambang juga menegaskan bahwa lokasi operasional CV Berkah Sari Bumi Abadi tidak berada di kawasan industri, yang seharusnya menjadi syarat bagi kegiatan usaha berskala menengah. “Kami akan menelusuri legalitas usaha dan kesesuaian tata ruang, serta memastikan adanya solusi konkret atas permasalahan ini,” tegasnya.

Kepala Desa Kedungjati membenarkan adanya keluhan dari warga dan menyatakan bahwa persoalan ini menjadi perhatian serius pemerintah desa. “Kami menerima laporan langsung dari masyarakat. Ini jelas isu penting yang harus segera ditangani,” ujarnya.
Senada, Sekretaris Desa menambahkan bahwa perusahaan sebelumnya telah menyampaikan permohonan izin kepada pemerintah desa. “Kami telah memediasi antara warga dan perusahaan. Pihak perusahaan berkomitmen membangun cerobong asap sebagai bentuk tanggung jawab,” jelasnya.

Perwakilan perusahaan, Riski, membenarkan adanya keluhan dari warga. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya sedang dalam proses pembangunan cerobong asap. “Memang ada kendala dari sisi anggaran karena biaya pembangunan cukup besar. Namun kami berkomitmen menyelesaikannya secepat mungkin,” ujarnya.
Riski juga menambahkan bahwa perusahaan saat ini mempekerjakan sekitar 80 karyawan, di mana hampir separuhnya adalah warga lokal. “Kami berupaya tetap memberikan kontribusi ekonomi kepada masyarakat sekitar, sambil terus membenahi operasional agar lebih ramah lingkungan,” pungkasnya.

Sementara itu, pemilik CV Berkah Sari Bumi Abadi yang turut dikonfirmasi membenarkan keluhan warga terkait pembakaran limbah. “Benar adanya keluhan dari masyarakat, dan kami siap memperbaikinya. Ini menjadi bahan evaluasi penting bagi kami,” ucapnya.
Ia juga menambahkan bahwa perusahaan telah beroperasi selama kurang lebih delapan bulan, dan proses perizinan masih berlangsung. “Untuk saat ini, kami baru mengantongi izin dari pemerintah desa, sementara izin lengkap sedang kami urus,” tandasnya