Bandung, 21 Juni 2025 — PNN NEWS – Di tengah arus globalisasi dan krisis identitas budaya di kalangan generasi muda, wacana pembentukan Dewan Kebudayaan Jawa Barat semakin mendesak. Tokoh budaya Jawa Barat sekaligus mantan Kapolda Jabar, Irjen Pol (Purn) Dr. H. Anton Charliyan, M.P.Kn, menyatakan bahwa lembaga ini harus menjadi motor penggerak dalam membangun peradaban Sunda yang unggul, adaptif, dan berdaya saing global.
“Dewan Kebudayaan bukan hanya ruang nostalgia bagi budayawan, melainkan pusat strategis yang merumuskan kebijakan budaya daerah. Ia harus mampu menjaga identitas kultural, mendorong inovasi sosial-budaya, dan menjadi mitra aktif dalam pembangunan berbasis nilai-nilai lokal,” tegas Anton dalam pernyataan tertulisnya.
Menurutnya, berbagai persoalan seperti lunturnya bahasa ibu, rendahnya apresiasi terhadap seni tradisional, serta krisis moral generasi muda membutuhkan solusi kultural yang sistematis. Di sinilah peran Dewan Kebudayaan menjadi sangat penting.
Langkah-Langkah Strategis yang Diusulkan:
Integrasi budaya Sunda dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah
Pelatihan guru dan fasilitator komunitas budaya
Revitalisasi seni pertunjukan dan literasi sejarah lokal
Digitalisasi arsip budaya dan kampanye budaya melalui media sosial
Anton menambahkan, Provinsi Jawa Barat perlu belajar dari praktik baik di DIY dan DKI Jakarta yang telah lebih dulu mengoptimalkan fungsi lembaga kebudayaan sebagai mitra pembangunan.
“Sudah saatnya budaya dijadikan arus utama pembangunan. Jawa Barat memiliki potensi besar, namun perlu keberanian politik untuk menerbitkan Perda Pemajuan Kebudayaan serta menciptakan ekosistem insentif bagi pelaku budaya,” ujarnya.
Menutup pernyataannya, Anton menekankan bahwa budaya bukan sekadar warisan, tetapi harus menjadi kekuatan utama dalam membentuk masyarakat yang sehat secara moral, kuat secara identitas, dan siap menghadapi tantangan global.