Pada awal pekan ini, nilai tukar rupiah tercatat mencapai Rp16.207 per dolar AS pada Senin (22/4) pagi, menunjukkan penguatan sebesar 52,5 poin atau 0,32 persen dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya. Di kawasan Asia, pergerakan mata uang bervariasi. Baht Thailand mengalami pelemahan sebesar 0,31 persen, sementara peso Filipina menguat 0,12 persen, won Korea Selatan menguat 0,06 persen, dan yuan China melemah 0,04 persen. Dolar Singapura juga menguat 0,07 persen.
Selain itu, yen Jepang menguat 0,01 persen, sementara dolar Hong Kong terpantau melemah 0,01 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini. Mayoritas mata uang utama negara maju menunjukkan performa positif, dengan euro Eropa menguat 0,10 persen, poundsterling Inggris menguat 0,15 persen, dan dolar Australia menguat 0,53 persen. Dolar Kanada juga menguat 0,23 persen, sementara franc Swiss melemah 0,02 persen.
Analis Pasar, Lukman Leong, menyatakan bahwa meskipun rupiah mengalami penguatan, namun potensi untuk bergerak datar tetap ada karena investor tengah menantikan data perdagangan Indonesia yang akan dirilis pada hari itu. Lukman memperkirakan bahwa rupiah kemungkinan akan bergerak dalam kisaran antara Rp16.150 hingga Rp16.300 per dolar AS.