Roadshow Pemulihan Ekonomi di Kecamatan Pengadegan: Bupati Purbalingga Dorong Pengembangan Produk UMKM Lokal

Wartawan : Aldo Wahyudin

PURBALINGGA | PNN NEWS – Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, turut serta dalam acara Roadshow Pemulihan Ekonomi Kecamatan Pengadegan dengan antusias. Pada kesempatan tersebut, beliau tidak hanya memeriahkan acara, tetapi juga memberikan dukungan konkret dengan membeli jam tangan kayu dari Halba Indonesia, sebuah produk unggulan UMKM Desa Larangan, Kecamatan Pengadegan. Selasa, (28/05/2024).

Jam tangan Halba Indonesia, yang dibuat secara handmade oleh warga Desa Larangan, dinilai oleh Bupati Pratiwi memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut. Beliau menyatakan, “Potensi lokal seperti ini seharusnya sudah bisa diekspor,” yang menunjukkan optimisme terhadap potensi produk tersebut di pasar global.

Untuk mendukung pengembangan produk ini, Bupati Pratiwi menginstruksikan kepada Kepala Dinas Koperasi dan UKM (Dinkop UKM) Purbalingga untuk memberikan dukungan dalam hal sertifikasi, izin, dan standarisasi kualitas. Dengan adanya dukungan ini, diharapkan produk-produk seperti jam tangan kayu dapat menembus pasar nasional bahkan internasional.

Selain mempromosikan produk jam tangan kayu, Bupati Pratiwi juga memperkenalkan berbagai produk potensial UMKM lainnya dari Pengadegan, seperti kerajinan blangkon, rengginang singkong, dan kerajinan benang antih. Dia juga menitipkan pesan kepada kepala desa setempat agar terus mendukung dan mengembangkan kerajinan benang antih, mengingat permintaan yang tinggi di pasar seperti Bali.

Roadshow Pemulihan Ekonomi ini bukan hanya ajang untuk memamerkan produk-produk unggulan UMKM setempat, tetapi juga sebagai platform untuk mensosialisasikan berbagai program pemerintah yang mendukung pengembangan UMKM, seperti bantuan permodalan, kredit bunga rendah, pelatihan, bantuan alat produksi, dan sertifikasi.

Yogi, pemilik Halba Indonesia, menceritakan perjalanan usahanya dalam memproduksi jam tangan kayu sejak tahun 2017 secara mandiri. Dia menggunakan kayu Maple impor dari Kanada dan kayu Angsana Keling sebagai bahan baku utama. Produknya telah berhasil dipasarkan secara online dan di beberapa pameran nasional dengan rentang harga yang bervariasi.

Dengan dukungan pemerintah daerah dan masyarakat, diharapkan produk-produk UMKM lokal seperti jam tangan kayu dan kerajinan lainnya dapat terus berkembang dan menjadi salah satu pilar ekonomi yang kuat di Purbalingga.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *