
BANJARNEGARA | PNN NEWS —19/11/2025 – Aksi dugaan penipuan pembelian beras dua kuintal di sebuah ricemill (selipan padi) di Kecamatan Purwonegoro, Banjarnegara, viral di media sosial. Wajah pelaku yang mengendarai sepeda motor Honda Revo merah dengan nomor polisi R 4428 RS terekam jelas dalam unggahan yang beredar.
Peristiwa tersebut terjadi pada 17 November 2025 sekitar pukul 10.00 WIB di ricemill milik Agus, yang berlokasi di Purwonegoro. Pelaku datang dan memesan dua kuintal beras, dengan dalih rumahnya tidak jauh dari lokasi dan pembayaran akan dilakukan sesampainya di rumah.

Agus mengaku percaya, sehingga pelaku diperbolehkan membawa satu kuintal beras menggunakan motor Revo merah tersebut. Sementara satu kuintal lainnya diminta pelaku untuk diantarkan oleh karyawan ricemill ke sebuah warung di depan PKU Kalimendong.
Namun, di tengah perjalanan, pelaku diduga sengaja memperlambat laju motornya agar karyawan ricemill yang membawa satu kuintal beras mendahuluinya. Saat kondisi lengah akibat banyaknya truk yang parkir di tepi jalan, pelaku tiba-tiba menghilang dan tidak terlihat kembali.
Korban: “Saya percaya begitu saja, ternyata ditipu”
Agus, pemilik ricemill, mengaku mengalami kerugian satu kuintal beras.
“Saya percaya begitu saja. Dia pesan dua kuintal, katanya nanti bayar di rumah. Saya pun tidak mengenal orangnya. Bahkan dia minta diantar ke warung depan PKU Kalimendong, makanya saya suruh karyawan saya mengantar,” ujar Agus.
Ia berharap pelaku segera ditangkap dan bertanggung jawab atas perbuatannya. Menurut informasi yang ia terima, modus serupa sebelumnya pernah terjadi di wilayah Susukan.
Karyawan Ricemill: “Pelakunya sengaja memperlambat motor”
Tono, karyawan ricemill yang mengantar satu kuintal beras, membenarkan bahwa pelaku meminta pesanan diantarkan ke warung depan PKU Kalimendong.
“Pelaku sengaja memperlambat motornya supaya saya berada di depan. Saat saya menengok ke belakang, pandangan terhalang truk yang parkir. Begitu saya cari, pelakunya sudah hilang,” kata Tono.
Ia mengaku sebenarnya sudah curiga sejak awal bahwa pelaku berpotensi melakukan penipuan.
“Saya sudah menduga orang itu mau menipu,” tutupnya.


