
PURBALINGGA | PNN NEWS – 07/11/2025 –Pemerintah Desa (Pemdes) Toyareka, Kecamatan Kemangkon, memberikan klarifikasi terkait isu yang beredar di media sosial mengenai dugaan bahwa program Penerima Program Indonesia Pintar (PIP) dari dewan hanya diperuntukkan bagi keluarga perangkat desa.
Kepala Desa Toyareka, Setiyoko Wati, menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar. Ia menjelaskan bahwa data yang beredar di media sosial bukan data resmi, melainkan hanya draf awal yang belum diverifikasi.
“Terkait data yang beredar, itu baru contoh draf dan belum final. Saya sudah menginformasikan di grup perangkat agar disosialisasikan sampai tingkat RT supaya masyarakat yang benar-benar membutuhkan dapat mengajukan melalui karang taruna untuk diverifikasi oleh desa,” jelas Setiyoko Wati.
Hal senada disampaikan oleh Sekretaris Desa Toyareka, Subejo, yang menegaskan bahwa dokumen yang beredar tersebut bukanlah usulan resmi.
“Itu baru draf, bukan pengajuan resmi. Teknisnya nanti setiap warga yang memiliki anak sekolah bisa berkoordinasi dengan kepala dusun masing-masing. Setelah diverifikasi oleh desa, barulah data akan diinput oleh karang taruna,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Karang Taruna Toyareka, Surya, juga menegaskan bahwa data yang beredar belum melewati proses validasi dan masih dalam tahap pengumpulan usulan.
“Itu bukan pengajuan resmi. Saat ini baru tahap pengumpulan data dari masyarakat, belum masuk tahap verifikasi maupun pengajuan,” katanya.
Menanggapi munculnya nama anaknya dalam draf yang beredar, Ruli, selaku pembina karang taruna sekaligus perangkat desa, memberikan penjelasan.
“Nama anak saya tercantum hanya sebagai contoh dalam pembuatan draf, bukan bagian dari pengajuan resmi karena belum ada tanda tangan dari karang taruna maupun pihak desa,” ujarnya.
Ruli menambahkan, untuk menghindari kesalahpahaman lebih lanjut, pihak perangkat desa bersama pengurus karang taruna telah sepakat membatalkan seluruh draf tersebut.
“Belum sampai tahap verifikasi, isu sudah ramai. Maka kami sepakat membatalkan semuanya agar tidak menimbulkan polemik,” tegasnya.



