
Purbalingga, 22 Juli 2025 — PNN News
Kegiatan kontes ayam laga yang digelar di Desa Kedungjati, Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga, mendapat sambutan positif dan dukungan luas dari masyarakat setempat. Acara ini bukan merupakan bagian dari agenda rutin Paguyuban Penggemar Ayam Jago Indonesia (Papaji) Distrik Barat, kegiatan bertujuan untuk melestarikan budaya ayam laga secara tertib, edukatif, dan bebas dari unsur perjudian.
Digelar di area terbuka yang jauh dari permukiman warga, tepatnya di kawasan persawahan, acara ini berlangsung tertib dan meriah. Kehadiran Anggota DPRD Kabupaten Purbalingga, Adi Yuwono, yang sekaligus menjadi donatur utama dan penyerah hadiah pemenang, turut menambah legitimasi kegiatan ini

“Saya adalah penghobi ayam laga dan sangat mendukung kegiatan Papaji karena dapat meningkatkan nilai jual ayam, serta membantu perekonomian peternak lokal,” ujar Adi Yuwono kepada tim PNN News.
Ia juga menegaskan bahwa kontes ini bersifat murni budaya dan sama sekali tidak mengandung unsur taruhan. Menurutnya, kegiatan semacam ini justru memberikan dampak ekonomi nyata, khususnya bagi peternak dan pelaku UMKM di sekitar lokasi acara.
Ketua Papaji Distrik Barat, Solihin, menjelaskan bahwa Papaji di Purbalingga terbagi menjadi tiga distrik: Selatan, Utara, dan Barat. Kegiatan kontes dilaksanakan secara bergilir oleh masing-masing distrik, dengan tetap mengacu pada Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi serta pengawasan ketat dari panitia dan juri bersertifikat.

“Papaji 100% non-judi. Kami menerapkan sistem penilaian resmi, yakni nilai 1, 2, dan 5, yang diberikan oleh juri terlatih. Selain itu, setiap ayam yang bertanding dilengkapi pelindung khusus untuk mencegah cedera. Ini adalah ajang budaya dan penilaian kualitas, bukan ajang taruhan,” jelas Solihin.
Sementara itu, Ketua Panitia Kegiatan, Suyut Haryono, menyebutkan bahwa kontes ini bertujuan mempererat silaturahmi antarpenghobi ayam laga, sekaligus meningkatkan ekonomi lokal.
“Harga ayam bisa naik tajam setelah menang kontes. Ini sangat membantu peternak, termasuk pengrajin kurungan ayam dan pelaku usaha kecil lainnya,” ungkapnya.
Warga Kedungjati seperti Sarno dan dua rekannya juga turut menyatakan dukungan. Menurut mereka, kehadiran kontes justru memberikan peluang ekonomi dan tidak menimbulkan gangguan bagi warga sekitar.
“Kami tidak terganggu. Tempatnya jauh dari rumah warga. Malah banyak warga terbantu—ada yang bisa jualan, ngatur parkir, dan lainnya,” ujar Sarno.
Kegiatan Papaji tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga wadah pelestarian budaya lokal serta penggerak ekonomi mikro. Selama diselenggarakan secara tertib dan sesuai regulasi, masyarakat berharap kontes ayam laga non-judi ini dapat terus berkembang dan mendapat dukungan lebih luas.
Sebagai catatan, seluruh rangkaian kegiatan Papaji bebas dari unsur perjudian. Papaji telah membuktikan bahwa kontes ayam dapat dilaksanakan secara sehat, edukatif, dan produktif—menjadi contoh sinergi antara budaya, ekonomi, dan masyarakat